BerandainformasiLawan Sampah Plastik, Nina Gresik Lancarkan Protes ke Angela Merkel

Lawan Sampah Plastik, Nina Gresik Lancarkan Protes ke Angela Merkel

Saat berusia 12 tahun, Aeshnina Azzahra, siswi asal Gresik, mengirim surat ke Presiden Amerika Serikat untuk mengkritisi pengiriman sampah plastik dari luar negeri ke Indonesia. 5 tahun berlalu, Aeshnina masih memperjuangkan hal yang sama, masalah yang tak kunjung terselesaikan.

“Kenapa Amerika Serikat selalu mengekspor sampah ke negara kami?”, ungkap Aeshnina dalam suratnya yang dikirim ke Donald Trump.

Kekhawatiran Aeshnina bermula saat ia mengetahui bahwa Gresik, tempat tinggalnya, diduga menjadi basis pengiriman sampah dari beberapa negara Eropa selama 40 tahun.

Disinyalir, beberapa negara Eropa berdalih bahwa sampah-sampah tersebut merupakan sampah kertas yang bisa didaur ulang. Namun, realitanya tumpukan sampah tersebut tak semuanya kertas.
Banyak pula tumpukan sampah plastik, bahkan ditemukan juga limbah berbahaya dalam satu kontainer sampah.

Berdasarkan laporan saat itu, Australia telah mengirim 52 ribu ton sampah dan Jerman mengirim 65 ribu ton sampah.

Miris dengan Gresik yang kondisi lingkungannya tergerus akibat menjadi daerah pengiriman sampah, Aeshnina mengirim surat ke Presiden Amerika Serikat, kanselir Jerman, dan Perdana Menteri Australia.

“Saya sedih begitu menyadari bahwa kami yang harus merasakan dampaknya (kerusakan lingkungan) meskipun sampah tersebut bukan dari kami.”

Jerman, salah satu negara yang dikenal ramah lingkungan, disebut memiliki rerata daur ulang sampah plastik hingga 46%, tertinggi di dunia.

Namun, Aeshnina menemukan data lain dibalik pencapaian itu. Dilansir Nature And Biodiversity Conservation Union (NABU), 1/3 sampah plastik dari Jerman ‘mendarat’ di Malaysia, Turki, dan Indonesia. Mengetahui hal ini, tentu Aeshnina tak tinggal diam.

Hingga kini, Aeshnina terus mengkampanyekan pentingnya menjaga lingkungan & tak ragu mengkritisi pemerintah dalam negeri dan luar negeri terkait permasalahan sampah yang tak kunjung teratasi.

Kisahnya telah diliput berbagai media dalam negeri dan internasional, salah satunya program ‘DOCU INSIGHT’ dari stasiun TV Korea Selatan, KBS, yang tayang Kamis lalu (18/01).

Di program ini, Aeshnina bersama sang ayah, Prigi Arisandi, yang juga merupakan aktivis lingkungan & biolog, memaparkan ketidakadilan yang dialami masyarakat di negara yang menjadi wilayah pengiriman sampah negara maju.

“Ini tidak ada bedanya dengan penjajahan negara maju itu tidak suka jika sungai mereka kena polusi, kami menemukan beberapa negara yang bersedia dikirimi sampah & mengalami risiko polusi demi uang.”

Sumber:
https://twitter.com/TMIHARINI/status/1748186964992598308?t=DRvrlSUSYu1XBTYzRF7wxw&s=19

https://www.lecturernews.com/news/articleView.html?idxno=144713

https://news.detik.com/dw/d-4868334/lawan-sampah-plastik-nina-gresik-lancarkan-protes-ke-angela-merkel

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Must Read

spot_img