BerandaAgendaBatik Tumbuhkan Jiwa Wirausaha di Masa Depan

Batik Tumbuhkan Jiwa Wirausaha di Masa Depan


Pelaksanaan P5 (proyek penguatan profil pelajar Pancasila) di sekolah sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sekolah yang sudah melaksanakan kurikulum Merdeka. Rabu (13/05) siswa kelas 10 SMA Negeri 1 Mojosari melaksanakan P5 yang terakhir di semester genap ini, dengan tema “Membangun Jiwa Wirausaha Muda Melalui Batik Nusantara.” Tema ini menggabungkan antara kreativitas dan inovasi siswa dengan kain batik yang sudah menjadi kebudayaan di Indonesia.
Batik adalah teknik, simbol, dan budaya pewarnaan kain, terutama kain katun dan sutra, dengan tangan (hand-dyed) asli berasal dari Indonesia sendiri. Oleh sebab itu, batik bukan hanya sekadar kain dengan motif indah, tetapi juga warisan budaya Indonesia yang kaya akan makna, filosofi, dan sejarah. Melalui P5, para siswa diajak untuk mengenal lebih dalam proses pembuatan batik, makna di balik motif-motifnya, hingga pentingnya melestarikan batik sebagai identitas bangsa.
Di hari pertama, siswa-siswi diberikan selembar kertas A3 untuk digunakan menggambar batik. Begitu selesai menggambar dikertas, kegiatan dilanjutkan dengan proses menggambar sketsa batik di kain putih. Batik yang dibuat sangatbervariasi, mulai dari batik cap, batik kontemporer, batik jumput, batik abstrak, dan batik smoke. Setelah pola batik selesai, kegiatan dilanjutkan dengan memberi lilin sesuai pola, dan memberi warna pada pola yang ada di batik cap.
Di hari kedua kegiatan melanjutkan proses penembokan dengan lilin untuk batik cap, memberi warna untuk batik smoke, dan mengikat tali rafia khusus untuk batik jumput.
Kegiatan hari ketiga adalah melakukan proses pewarnaan untuk batik jumput dan pemberian warna dasar untuk batik kontemporer dan cap. Lalu proses pelorotan lilin untuk batik kontemporer.
Di hari keempat, batik yang sudah kering diberi water glass dan direbus. Setelah direbus kegiatan berikutnya adalah membersihkan sisa lilin dari kain menggunakan air mengalir, setelah itu dikeringkan.
Di hari terakhir P5 diadakan fashion show untuk menunjukkan hasil karya batik para siswa. Bukan hanya para siswa yang melakukan fashion show ini, ibu-ibu guru pun turut meramaikan fashion show kali ini. Fashion show ini mengharuskan para siswa untuk mencari dan men-stylish batik yang telah mereka buat agar menjadi sebuah pakaian yang siap untuk ditampilkan di fashion show, tapi tanpa dijadikan pakaian terlebih dulu.
Untuk pelaksanaan P5 pada semester genap ini Wardoyo, S.Pd., M.M.Pd. selaku Kepala SMAN 1 Mojosari memberi arahan bahwa P5 kelas 10 tentang kewirausahaan dan P5 untuk kelas 11 tentang Kearifan lokal. Hermawan, S.Si. selaku Waka Kurikulum, menyampaikan, “Kegiatan P5 untuk kelas 10 kali ini mengusung tema kewirausahaan dengan fokus pada batik. Kegiatannya dilaksanakan dengan berkoordinasi antar guru dalam tim P5 dengan bekerja sama dengan pihak luar. Selama lima hari kegiatan, siswa dikenalkan pada pengetahuan, materi, dan praktik membatik, hingga menampilkan hasil karya mereka.”
Sudirman, S.Pd. selaku guru seni rupa yang juga pengrajin batik, sebagai narasumber dibantu dua orang tenaga profesional memandu para siswa dalam membatik. ”Batik dipilih karena merupakan warisan budaya bernilai tinggi yang memiliki potensi ekonomi besar. Harapannya, siswa dapat memahami dan menghargai proses membatik serta menumbuhkan semangat berwirausaha di masa depan, ” ujar beliau.
Tak hanya itu, antusias murid murid kelas 10 juga tak kalah meriah, seperti yang diungkapkan Zahra. “Saya merasa sangat bahagia mengikuti P5 kali ini, apalagi ini pengalaman baru saya membatik bersama teman-teman, sangat seru,” ucapnya.

Reporter: Zahra
Penulis: Naurah

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Must Read

spot_img