BerandaAgendaDolanan dan Tari Tradisional Warnai P5 Smansamozar

Dolanan dan Tari Tradisional Warnai P5 Smansamozar

Sesuai dengan namanya, P5 adalah projek penguatan profil pelajar pancasila agar para pelajar menjadi pelajar yang menghidupkan nilai-nilai Pancasila.

Senin(30/10) para siswa kelas X SMA Negeri 1 Mojosari melaksanakan program P5 untuk yang kedua kalinya di semester ganjil ini. Dalam program penguatan profil pelajar pancasila kali ini mereka mengambil tema Bhineka Tunggal Ika. Dalam unjuk karya kali ini, para siswa ditujukan untuk menyalurkan keterampilan mereka dalam permainan dan tari tradisional.

Khusus pagelaran dolanan tradisional berpusat di lapangan. Setelah apel bersama kelas 10, 11, dan 12 dan ditandai pembukaan pagelaran P5 oleh Bapak Wardoyo, S.Pd., M.M.Pd., pagelaran dolanan tradisional langsung digelar bersama hingga memenuhi lapangan upacara. Dolanan tradisionalnya bermacam-macam, ada betengan, gobak sodor, lompat tali karet, bakiyak panjang, permainan tongkat, dan lain-lain.

Melihat keseruan permainan anak-anak akhirnya Bapak Ibu Guru pun turut bermain. Salah satunya Ibu Sulastri, S.Pd. yang juga mengikuti permainan tradisional bersama para siswa. “Anak-anak juga Bapak Ibu Guru begitu antusiasnya mengikuti permainan tradisional. Sesuai dengan temanya Bhineka Tunggal Ika, permainan tradisional ini sekaligus melestarikan budaya tradisional yang mulai langka karena anak-anak lebih terpengaruh gadget,” ungkap beliau.

Salah satu anggota OSIS/MPK selaku panitia program P5 mengaku takjub dengan kreativitas para peserta. “Dari P5 yang pertama, aku gak berhenti kagum sama adek-adek kelas X yang keren banget! Senang lihat wajah puas mereka yang sudah mempersembahkan karya mereka dengan sangat baik,” ungkapnya.

Lain halnya dengan Erivililma, salah satu siswa kelas X yang mengikuti program ini, “Pengambilan tema permainan dan tarian tradisional menurutku sangat tepat. Sekalian mengenalkan ke kita, juga sebagai bentuk melestarikan tradisi yang sudah ada.”

Mengambil tema tari tradisional khas Banyuwangi, Erivililma juga mengungkapkan keluh kesah pada P5 kali ini adalah kesulitan pada make up untuk persiapan tampil, serta gerakan sulit yang harus mereka kuasai.

Berbagai tari tradisional ditarikan siswa-siswi kelas X. Tempat pagelaran tari terpusat di aula utama. Ternyata tidak hanya siswa kelas X yang tampil, Bapak Ibu Guru juga turut meramaikan kegiatan P5 dengan menampilkan sendratari tradisional dolanan cublak suweng.

Reporter : Rania, Amarsya.                                                   Penulis : Luna.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Must Read

spot_img