BerandaPendidikanMendikbud Nadiem Akui, PJJ Munculkan Dampak Negatif, Ini Penjelasannya

Mendikbud Nadiem Akui, PJJ Munculkan Dampak Negatif, Ini Penjelasannya

Pembelajaran jarak jauh atau PJJ yang sudah dilaksanakan sekitar 9 bulan ternyata memunculkan dampak negatif. Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di negara-negara lain.

Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) mengatakan, ada fenomena yang terjadi di tengah masyarakat terkait PJJ ini. Diantaranya, adanya ancaman putus sekolah.

“Semakin lama tidak ada pembelajaran tatap muka, maka semakin besar dampak nya,” kata Nadiem, seperti dikutip dari Kompas.com

Nadien juga menjelaskan, ancaman putus sekolah ini bisa terjadi karena beberapa faktor, seperti, anak terpaksa membantu ekonomi keluarga dengan bekerja.

Selain ancaman ini, juga muncul kendala terhadap tumbuh kembang anak, baik dari kognitif, karakter maupun perkembangan psikososial.

Di sisi lain, juga meningkatnya potensi timbulnya kasus kekerasan dalam rumah tangga. “Banyak anak mengalami kekerasan dari orangtua yang tak terdeteksi oleh guru,” tandasnya.

Berdasarkan berbagai pertimbangan itulah, pemerintah mengevaluasi PJJ bersama berbagai pihak termasuk KPAI, untuk menyesuaikan surat keputusan bersama (SKB) empat menteri di masa pandemi.

Sehingga, pada Januari 2021 pembelajaran tatap muka (PTM) bisa dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Kata Nadiem, kebijakan PTM harus mendapat izin dari pemerintah daerah atau kantor wilayah Kementerian Agama.(tim/vos)

Tim Redaksi : VOS Media
Sumber : Kompas.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Must Read

spot_img