Bulan Bahasa disepakati jatuh pada bulan Oktober karena peringatan sumpah pemuda. Setiap tahunnya Lembaga Pendidikan selalu memperingatinya dengan rangkaian kegiatan untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme dan patriotisme anak didik.
Tak mau kalah, Rabu (25/10), SMAN 1 Mojosari turut memperingati Bulan Bahasa dengan menyelenggarakan kegiatan acara Indonesian Culture Festival atau ICF. Tidak hanya Bulan Bahasa, acara yang digelar oleh SMAN 1 Mojosari ini juga diselenggarakan sekaligus untuk memperingati Hari Pahlawan.
Acara Indonesian Culture Festival SMAN 1 Mojosari ini memiliki misi sebagai berikut :
- Meningkatkan kreativitas dan inovasi siswa dalam melestarikan budaya.
- Memanfaatkan teknologi dan informasi yang ada untuk berkreasi dan berkarya.
- Menciptakan generasi yang tidak melupakan sejarah.
- Meneladani sikap para pahlawan pejuang kemerdekaan.
Acara ICF diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars SMAN 1 Mojosari secara bersama-sama, dilanjutkan dengan sambutan dari Pak Wardoyo selaku Kepala Sekolah SMAN 1 Mojosari untuk pembukaan acara Indonesian Culture Festival secara resmi.
Selepas pembukaan, serangkaian perlombaan pun mulai dilaksanakan. Diawali dengan culture speech dan dilanjutkan dengan lomba unjuk tari, setiap perwakilan kelas pun mempersiapkan dirinya masing-masing beberapa hari sebelumnya untuk dapat meraih kemenangan.
“Kalau persiapan nari sendiri udah dari Senin kemarin dirancang, sedangkan kostum saya kurang tau karena beda anak yang menjalaninya,” ucap Nufatul Ilma, salah satu siswi SMAN 1 Mojosari.
Penempatan lokasi lomba pun berbeda-beda, seperti culture speech dan lomba unjuk tari yang berlokasi di aula utama juga lomba artikel yang berlokasi di lab biologi. Beberapa siswa dan siswi yang mengikuti lomba mengakui perasaan tegang dan bahagia mereka,
“Ya agak tegang dikit tapi ya seneng juga.” berikut pengakuan dari Amanda, salah satu siswi yang mengikuti lomba.
Mengingat acara yang akan berjalan selama tiga hari, pastilah membutuhkan persiapan yang panjang.
“Kalau secara keseluruhan, pastinya pertama proposal. Untuk proposal itu satu bulanan persiapannya. Untuk acara itu 3 minggu sampai 2 minggu mempersiapkan acaranya.” ungkap Gery, selaku anggota OSIS SMAN 1 Mojosari.
Pada hari kamis (26/10), serangkaian kegiatan acara ICF berlangsung dengan sedikit unik, setelah penampilan dari ekstrakulikuler band, lomba-lomba seperti lomba story’ telling dan lomba Padus dilakukan secara bergantian, kecuali lomba mading yang secara khusus dilaksanakan di ruang Lab Biologi.
Salah satu anggota OSIS SMAN 1 Mojosari, Gery, menyampaikan beberapa kendala yang dihadapi anggota OSIS saat kegiatan berlangsung, “Kalau didalam acara pastinya mungkin sedikit ada missed communication ya, tapi itu kan hal yang lumrah. Kita bisa mengontrol kesalahan tersebut. Jadi Kalau yang kendala-kendala berat-berat, Alhamdulillah sampai sekarang belum terjadi hal yang seperti itu.”
Kegiatan ICF kali ini tak kalah serunya dengan kemarin, hal itu terbukti dengan saksi dari salah satu siswi yang mengikuti serangkaian lomba, “Perasaanku setelah mengikuti lomba tentu saja aku senang banget juga deg-degan, terus waktu ikut lomba itu kayak waaa deg-degan banget pokoknya.” ucap Inscha siswi kelas 10.12.
Tak hanya itu, Insca pun juga memberi kesan positif terhadap acara ICF, “Tentu saja ya aku senang banget terus semoga ke depannya event ini jadi lebih baik lagi dan banyak pokoknya. Aku suka, event kali ini tidak terlalu berat buatku juga karena soalnya aku ikut cuma artikel doang gak kayak sebelumnya aku ikut 2 lomba itu capek banget. Semoga event ini sangat sukses, aamiin,” ungkapnya.
Seperti Insca yang memberi kesan positif, salah satu guru SMAN 1 Mojosari pun juga turut memberi harapan atas pelaksanaan kegiatan ICF, “Untuk event ini saya harap siswa-siswi SMAN 1 Mojosari bisa unjuk rasa nasionalismenya untuk budaya negara Indonesia ya. Lebih mencintai negara Indonesia, biar negara Indonesia lebih maju lagi. Itu Dasar negara Indonesia menjadi lebih baik dari pada sebelumnya,” harapan Veny Yunianingrum, S.Pd. selaku pengajar Pancasila.
Reporter : Naisyerah, Lifita, Nashwa, Nadifa, Jingga. Penulis: Talitha.