Senin(30/8) SMA Negeri 1 Mojosari melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMTB). Hal ini sesuai izin Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim, yang diperkuat Nota Dinas Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur bahwasanya semua sekolah yang berada dalam zona PPKM Level 1-3 diperbolehkan menggelar sekolah tatap muka terbatas meski siswanya belum mendapat vaksin. Namun, guru dan tenaga kependidikan harus sudah vaksin, dan ada surat persetujuan dari orang tua.
Semua itu sudah dilaksanakan sehingga SMA Negeri 1 Mojosari membuka PTM terbatas pada semester ganjil tahun pelajaran 2021/2022 ini.
PTM ini hanya memperbolehkan 50% peserta didik yang diperbolehkan hadir ke sekolah.
Pembagian 50% tersebut yakni peserta didik dengan nomor absen ganjil pada minggu pertama disusul nomor absen genap pada minggu kedua, berlaku pula untuk minggu-minggu berikutnya.
Peserta didik yang hadir di sekolah wajib mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, ukur suhu badan, menjaga jarak antarsiswa, dan mencuci tangan. SMA Negeri 1 Mojosari tidak mengizinkan kantin sekolah untuk berjualan agar tidak sampai terjadi kerumunan diantara siswa yang menyebabkan klaster baru penyebaran virus covidd-19.
Meskipun PTM sudah dibuka, SMA Negeri 1 Mojosari tetap menerapkan juga pembelajaran jarak jauh untuk peserta didik yang tidak melaksanakan PTM.
Pengurus MPK/OSIS yang tergabung dalam Satgas covid-19 turut andil dalam persiapan PTM ini. Dengan memakai seragam rompi biru mereka melakukan pengecekan suhu peserta didik lewat gerbang sekolah menggunakan thermo gun didampingi Bapak dan Ibu guru secara berkala dan mematuhi protokol kesehatan.
Persiapan lainnya yakni menyiapkan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran. Di tempat-tempat strategis telah disediakan tempat cuci tangan lengkap dengan sabun, alat ukur suhu, dan hand sanitaser.
“Kita sudah menyiapkan sarana pendukung prokes ini sejak awal dinyatakannya pandemi. Para siswa juga sudah diberi masker atau face shield,” jelas Susi Triwahyuni selaku staf sarpra SMA Negeri 1 Mojosari.
Dengan diizinkannya sekolah untuk buka kembali, diharapkan dapat memberikan pelayanan maksimal pada para peserta didik di tengah kondisi covid-19 melalui Pembelajaran Tatap Muka tersebut. “Saya berharap pandemi covid ini segera selesai sehingga PTM bisa dilaksanakan tidak lagi terbatas, tetapi normal-mal,” jelas salah satu siswa yang tidak mau disebut identitasnya.
(Hakiki/Firzin : Megasus)