Menjadi tim pengibar bendera atau Paskibra dalam momen hari kemerdekaan menjadi impian setiap siswa. Dalam peringatan HUT ke-76 RI kemarin Kharisma Nurinda, siswa SMAN 1 Mojosari, sukses menjadi salah satu pengibar Sang Saka Merah Putih, di Gedung Grahadi Surabaya.
Anak pertama pasangan Thohirin dan Siti Nurianah, tersebut berhasil mewakili Kabupaten Mojokerto untuk formasi Paskibra tingkat Provinsi (17/8). Perjuangan keras latihan fisik 2 bulan penuh telah ditempuh. Latihan pengibaran mulai siang sampai sore hari pada bulan puasa pun dijalani.
Beberapa tahapan yang ia lalui untuk bisa sampai ke Paskibraka Provinsi mulai dari wawancara personal, tes psikologi, tes wawasan kebangsaan, hingga baris-berbaris sangat membutuhkan latihan ekstra.
Ia merasa beruntung karena tahun ini masih diberi kesempatan untuk mengikuti pengibaran secara langsung di tengah pandemi covid-19, padahal tahun lalu pengibaran sempat ditiadakan.
Perasaan senang, haru, dan bangga pun tidak bisa disangkal dalam diri Kharisma.”Tidak nyangka sama sekali bisa masuk PasProv. Bisa tembus sampai Provinsi itu adalah suatu kebanggaan. Paskibra banyak mengajarkan hal baru tentang apa itu namanya jiwa korsa (komando rasa satu), disiplin, rasa tanggung jawab. Meskipun melewati tahapan yang tidak mudah,” ujarnya dalam pesan singkat.
“Semua waktu kegiatan mulai bangun tidur sampai tidur lagi sudah terjadwal secara teratur dan terstruktur. Sulitnya harus mengatur waktu belajar dan latihan baris-berbaris,” tambah siswi yang duduk di kelas 12 ini.
Kepala SMAN 1 Mojosari, Ibnu Mudzakir, bersyukur tahun ini siswa SMAN 1 Mojosari berhasil mewakili tim Paskibra di tingkat Provinsi. “Semoga ke depan ada yang lolos menjadi pasukan pengibar bendera pusaka di Istana Negara” pungkasnya sambil memberikan reward berupa uang saku kepada Kharisma dan lima siswa-siswi lain yang menjadi tim Paskab Mojokerto.
Penyerahan reward oleh Kepala SMAN 1 Mojosari kepada kharisma dan lima siswa tim Paskab. Mojokerto.
Reporter : Amanda Meylidia
Penulis : Nuril Hakiki (Meg)
