Aktivitas jual beli takjil jelang berbuka masih dapat ditemui di sejumlah kota, meski Indonesia masih dicekam pandemi Covid-19.
Hal itu seperti yang terlihat di sepanjang Jalan Masjid hingga Pasar Sawahan, Kecamatan Mojosari, Kamis (22/04/21) sore.
Para pedagang menjajakan berbagai menu seperti aneka gorengan, es kelapa muda, kolak, es buah, hingga lauk pauk.
Mereka mencoba memanfaatkan suasana Ramadan, khususnya menjelang buka puasa untuk mengais rupiah.
Salah pedagang gorengan, Tutik (52) yang biasa mangkal di Jalan Masjid menyatakan bersyukur bahwasanya bulan Ramadan ini omzet penjualannya mengalami kenaikan dibandingkan dengan hari biasa.
“Biasanya saya dapat omzet kurang lebih 150 ribuan, kalau puasa gini bisa 2× lipatnya.” Tuturnya.
Berdasarkan pengakuannya, pembeli biasa mulai berdatangan pada pukul 16.30 hingga 17.30 menjelang berbuka puasa.
Bagi masyarakat yang disibukkan aktivitas seharian, mereka lebih memilih cara praktis yakni dengan membeli dagangan pedagang untuk berbuka puasa.
Salah satu pembeli, Aliya (27) mengaku selalu membeli menu buka puasa di sini karena selain seharian sibuk bekerja, menu yang ditawarkan juga beragam, murah dan enak.
“Pasar Ramadan ini menguntungkan sekali bagi saya yang pulang kerja berdekatan dengan jam buka puasa sehingga tidak memungkinkan untuk memasak di rumah.” Ungkapnya.
Seperti yang dapat diketahui di tengah wabah Covid-19 mematikan perekonomian sejumlah warga, diharapkan dengan adanya bulan puasa mampu menyokong keuangan khususnya masyarakat Mojosari.
Namun kehadiran pedagang takjil di sepanjang ruas jalan di Kecamatan Mojosari membuat adanya kemacetan di berbagai titik seperti pertigaan Taman Lalu Lintas, Perempatan Panjer hingga sekitar Stadion Gajah Mada.
Kawasan tersebut dijejeri banyak pedagang dan pengendara roda dua maupun empat yang sengaja memarkirkan kendaraannya di tepi jalan untuk membeli takjil, sehingga menimbulkan kemacetan jelang waktu berbuka puasa.
Penulis : Nuril Hakiki (Megs)
Kemacetan di sekitar pertigaan tugu Adiwiyata pada 22/04/21
